ANALYSIS COST EFECTIVENESS PADA PASIEN ASMA DI RAWAT INAP RSUD SIDOARJO YANG MENGGUNAKAN TERAPI INHALASI PERIODE SEPTEMBER 2020 - MEI 2021

Main Article Content

Rizky Arif

Abstract

Asma merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan tetapi hanya menghilangkan gejala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi, besarnya biaya, dan efektivitas biaya. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat deskriptif. Penelitian bersifat retrospektif. Dari hasil penelitian efektivitas yang diukur dari rata-rata saturasi oksigen sebesar 9,5% dengan rata-rata biaya medik langsung sebesar Rp 219.783 untuk Inhalasi merk CV, efektivitas 8,25% dengan rata-rata biaya medik langsung Rp 193.316 untuk Inhalasi merk VN, dan efektivitas 11% untuk kombinasi Inhalasi merk CV dengan kortikosteroid Budesonide merk PM dengan rata-rata biaya medik langsung sebesar Rp 244.958. Hasil dari nilai ICER diantara ketiga merk obat tersebut menunjukkan bahwa merk CV lebih cost-effective.


 


Kata kunci: Asma, SABA (short-acting beta-2 agonist), Kombinsai Kortikosteroid Budesonide, Cost Effectiveness Analysis

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Rizky Arif. (2021). ANALYSIS COST EFECTIVENESS PADA PASIEN ASMA DI RAWAT INAP RSUD SIDOARJO YANG MENGGUNAKAN TERAPI INHALASI PERIODE SEPTEMBER 2020 - MEI 2021. AFAMEDIS, 2(2), 47-54. https://doi.org/10.61609/afamedis.v2i2.39
Section
Articles

References

Anonim, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2015, Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Anonim, 2003, Asma Pedoman Diagnosis Dan Penatalaksanaan Di Indonesia, (online),
( http://www.klikpdpi.com/konsensus/ asma/asma.html, diakses 6
Desember 2010)
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (2013).
Laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (2018).
Laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta
Bootman, J.L., Townsend, R.J., dan
McGhan, W.F., 2005,
Principles of
Pharmacoeconomics, 1-
16, Harvey Whitney BooksCo, Cincinnati, United States of America

Dipiro, J.T., Talbert,R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., dan Posey, M.F., 2008,
Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach 7th Edition, 2121- 2153, The McGraw Hills Company, United States of America
Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010, World Health Organization, Italy : 2011.
Gattani S.G., Pathil, A.B., dan Kushare, S.S., 2009, Pharmacoeconomics: A Review, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 2, Issue 3.
Global Initiative for Asthma (GINA). (2015).
Global strategy for asthma management and prevention
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. Jakarta.
Kementerian Kesehatan, November 2008 Riset Kesehatan Dasar 2013 dalam Angka, Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan
Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta.
Nursyafrida. 2012. Analisis Efektifitas Biaya Penggunaan Ceftriaxon dan Cefotaxim Pada Pasien Pneumonia Balita di Rawat Inap RSU Kab. Tangerang Tahun 2010. Tesis. Universitas Indonesia. Depok. http://lib.ui.ac.id/file?file=digit al/20299130-T30311-
Nursyafrisda.pdf (5 Januari 2019).